Pilkada
DKI Jakarta sangat menyita perhatian dari seluruh masyarakat bahkan
politikus-politikus negara-negara luar Indonesia. Begitu pentingkah Pilkada DKI
Jakarta khususnya sehingga begitu luarbiasa perhatian, antusiasme, semangat,
emosi, anggran semua dicurahkan untuk memenangkannya?. Bahkan, untuk dapat
memenangkan Pilkada tersebut segala cara dilakukan oleh pendukung-pendukung
pasangan calon yang bersaing dalam pelaksanaan Pilkada tersebut.
Yang
menarik dicermati dari Pilkada tersebut adalah semangat dari TIM sukses untuk
dapat memenangkan calon yang diusung tanpa lelah, tanpa dibayarpun rela untuk
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, bahkan harta demi pasangan yang didukungnya
dapat menang.
Pesta
porapun dilakukan setelah pasangan calon yang didukungnya memenagkan pilkada
tersebut. Tetapi dibalik itu, tugas berat menanti pasangan calon yang menang
untuk dapat merealisasikan janji-janji yang sudah dijanjikan pada saat
kampanye.
Disisi
lain, dunia pendidikan dihadapkan pada pelaksanaan ujian nasional. Hiruk pikuk
ujian nasioanal sudah berlangsung satu tahun yang lalu, yaitu mulai wacana
model ujian nasional yaitu UNBK(ujian nasional bebrbasis komputer) dan
UNKP(Ujian nasional bebrbasis kertas dan pensil). Model pelaksanaan un terseut
menjadi perhatian yang serius dari pemangku kepentingan terutama pelaksanaan
UNBK.
Pelaksanaan
UNBK yang mulai digalakkan oleh kemdikbud tentu menimbulkan permasalahan di
lapangan, sebab jika sekolah melaksankan UNBK, mkaa sekolah tersebut harus
memiliki perangkat komputer minimal sepertiga dari jumlah siswa yang akan
melaksanakan kegiatan UN. Kenyataan yang ada
menunjukkkan bahwa hanya sebagaian kecil sekolah yang mempunya perangkat
komputer sepertga dari jmlah siswa yang akan mengikuti ujian nasional.
Anjuran
UNBK yang tadinya disyaratkan untuk pelaksanaan UN ditingkat SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA dengan segala pertimbangan
akhirnya yang diwajibkan UNBK adalah tingkat SMA/SMK/MA, sedangkan ujian
tingkat SMP/MTs masih terbatas bagi sekolah yang mempunyai sarana lengkap.
Alhasil pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTs masih bisa dihitung jari dan itupun
hampir semua sekolah swasta yang maju.
Terlepas
dari model pelaksanaan ujian yaitu UNBK dan UNKP, sekolah tetap bekerja keras
agar pelaksanaan ujian nasional yang dilaksanakan bisa berlagsung dengan
sukses, aman, nyaman, dan terkendali serta tetap mengedepankan kejujuran.
Kerja
keras sekolah dalam menghadapi pelaksanaan ujian nasional ditunjukkan dengan
beberapa kegiatan yang dilakukan disekolah dalam rangka mempersiapkan peserta
didik agar siap menghadapi ujian nasional yaitu:
a.
Kegiatan belajar mengajar yang dilaksankaan
selama tiga tahun mulai dari kelas tujuh, delapan, dan sembilan.
b.
Kegiatan try
out1 (latihan ujian) dilaksankan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
mengikuti ujian nasional.
c.
Bimbel. Hasil TO1 dijadikan dasar untuk
melihat kemmapuan siswa dalam mengikuti ujian nasional. Dari hasil tersebut
selanjutnya sekolah memberikan bantuan kepada siswa dengan mengadakan bimbingan
belajar sehingga pemahaman siswa terhadap pelajaran yang akan di UN kan
meningkat.
d.
Kegiatan try
out2 (latihan ujian) dilaksankan untuk mengukur perkembangan kemampuan
siswa setelah mengikuti bimbingan belajar dalam kurun waktu tertentu. Hasil TO2
dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan bimbel yang dilaksankan.
e.
Ujian Sekolah. Mata pelajaran yang di UN kan
juga di ujian sekolah kan. Kegiatan ini juga bisa digunakan sebagai sarana
evaluasi kesiapan siswa dalam mengikuti ujian nasional.
Persaiapan yang sudah cukup banyak dilakukan
oleh sekolah dalam rangka mempersiapkan siswa menghadapi pelaksanaan ujian
nasional masih belum lengkap jika siswa tidak disiapkan dari sisi mental. Dari
sisi mempersiapkan mental siswa, sekolah mengadakan doa bersama yang diikuti
oleh seluruh siswa kelas 9 dan tidak lupa juga siswa kelas 8, kelas 7, dan
bapak ibu guru serta semua yang ada di sekolah turut serta mendoakan
keberhasilan pelaksanaan ujian nasional yang dihadapi oleh siswa kelas 9.
Luarbiasa memang walaupun UN
sudah tidak menjadi penentu kelulusan tetapi tetap segala tenaga, pikiran, dan
doa semua dicurahkan untuk keberhasilan siswa-siswi yang akan mengikuti
kegiatan ujian nasional. Dari kegiatan tersebut dapat dilihat bahwa semua warga
sekolah sudah memainkan perannya sebagai orangtua di sekolah kepada anak
didiknya. Tanggungjawab yang diemban sekolah terhadap titipan orangtua tentu
menjadi tanggungjawab yang harus di laksanakan dengan amanah.
Pesta porapun dilakukan oleh
siswa setelah mengetahui bahwa dia lulus sekolah. Wajar memang jika setelah
mengetahui bahwa dirinya lulus sekolah merasa gembira asalkan kegembiraan
tersebut berifat wajar dan tidak
melanggar aturan serta norma-norma yang ada.
Yang lebih penting dari itu
adalah adanya kesadaran bahwa kelulusan yang dicapai adalah hasil peran dari
berbagai pihak yang turut mendukung dan mensuskseskan dirinya menjadi lulus
ujian dan yang lebih penting disadari pula adalah bahwa kelulusan dari sekolah
merupakan langkah awal untuk menapai kehidupan yang lebih tinggi serta langkah
awal untuk menapai jalan kesuksesan menuju cita-cita yang sudah ada didalam
diri masing-masing.( GusNdol_90517)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar