.

Rabu, 04 Desember 2013

Film "Pipo Versus Embro"




Kisah Inspiratif antara  “Pipo dan Embro”

Narasi Diambil dari Film” Pipo dan Embro” dikeluarkan oleh PT Jaringan Dwidasa Eka Copyrigt 2002.

Dahulu kala disuatu desa kecil dekat lembah yang asri tersebutlah dua sahabat bernama “Pipo dan Embro” mereka adalah tipe pemuda yang berambisi untuk menjadi orang terkaya di Desanya. Mereka sering membicarakan impian dan ambisi mereka tentang kekayaaan, kehidupan dan gaya hidup yang ingin mereka miliki nantinya. Mereka tidak takut untuk bekerja keras hanya saja mereka belum dapat mewujudkan cita- cita mereka. Tanpa putus asa mereka terus mencari dan mencoba gagasan-gagasan baru untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
Hingga suatu hari kesempatan tersebut datang. Desa mereka membutuhkan lebih banyak air, oleh karena itu kepala Desa mempekerjakan “Pipo dan Embro” untuk mengambil air dari mata air di gunung untuk di bawa ketempat penampungan di Desa. Mereka akan di bayar sesuai dengan banyaknya air yang bisa mereka bawa. Mereka berdua pun menyambut dengan baik kesempatan ini. Embro dan Pipo segera melaksankan pekerjaan tersebut dengan bersemangat. Setiap hari sejak pagi hingga sore mereka bergegas menuju mata air dengan membawa ember masing-masing. Mereka bekerja keras untuk membawa air sebanyak mungkin ketempat penampungan di Desa. Menjelang sore hari merekapun pulang dengan membawa upah sesuai dengan jumlah air yang di bawa.
Embro merasa puas dengan pekerjaan hari itu dan besarnya upah yang ia dapatkan. Ia yakin bahwa dengan pekerjaannya ini ia bisa segera mewujudkan cita-citanya, bahkan untuk menambah penghasilannya embro membuat ember yang lebih besar agar dapat lebih banyak membawa air. Embro yakin dengan penghasilanya sebesar itu tak lama lag ia bisa mebeli sapi dan memiliki gubuk baru yang ia idam-idamkan.
Lain halnya dengan Pipo dia merasa tidak nyaman dengan cara yang mereka lakukan itu, ia mencari cara yang lebih nyaman untuk mendpatkan lebih banyak uang. Suatau hari Pipo mendapat sebuah gagasan. Ia berniat membangun sebuah saluran Pipa yang akan mengalirkan air dari mata air langsung ketempat penampungan air di Desa. Dengan saluran Pipa tersebut, ia akan mendapat lebih banyak air tanpa membawa ember ke mata air. Dia sangat antusias dengan gagasannya ini.  
Pipopun mulai menceritakan gagasan ini kepada Embro dan mengajaknya bekerja sama, tetapi Embro tidak sependapat bahkan ia mentertawakan gagasan Pipo tersebut karena merasa dirinya mampu mendapatkan lebih banyak uang.  
Pipo akhirnya memutuskan untuk mewujudkan sendiri gagasannya itu, ia mengerti bahwa tidaklah mudah untuk membangun dan menyelesaikan saluran pipa tersebut. Dibutuhkan beberapa tahun untuk menyelesaikan dan menikamati hasilnya. Namun dengan tekad yang bulat iapun tetap mengangkat air dengan ember setiap hari seperti biasa, tetapi di akhir minggu dan setiap ada waktu luang Pipo bekerja keras menggali tanah yang banyak berbatu untuk membangun saluran pipanya.
Pada bulan-bulan pertama hasilnya hampir tidak kelihatan. Orang-orang Desa mulai banyak mentertawakan dan mencemooh Pipo, mereka menjulukinya “Pipo si Manusia saluran pipa”
Sementara itu penghasilan embro telah meningkat dua kali lipat, ia sudah berhasil membeli sapi dan memiliki gubuk baru yang megah. Gaya hidupnyapun sudah mulai berubah. Ia sering menhabiskan waktu sepulang kerja di Bar menikmati hasil jerih payahnya mengangkat ember. Namun tanpa disadarai badan Embro kini menjadi bungkuk karena begitu beratnya ia mngengjat ember setiap hari. Semakin hari semkain sedikit air yang bisa di bawanya, karena tenaganya berkurang seiring bertambahnya usia.
Bulan berganti bulan tahun berganti tahun, akhirnya Pipo berhasil menyelesaikan saluran Pipanya. Kini dia tanpa bersusah payah mengangkat air dengan ember. Pipo akan mendapatkan lebih banyak uang berkat air yang terus mengalir memenuhi tong-tong air di temapat penampungan. Air terus mengalir tanpa henti, bahkan pada saat ia tidur, makan, ataupun saat ia pergi berlibur.
Pipopun puas dan bangga berkat tekad dan kerja keras kini penghasilannya mengalir tiada henti seiring aliran air disaluran pipanya.
Terimaksih
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar