.

Jumat, 01 Februari 2013

PENILAIAN

PENILAIAN Sesuai dengan standar isi, pembelajaran harus diarahkan untuk pencapaian kompetensi siswa. Untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa, guru perlu melakukan penilaian. Pada umumnya sebagian guru terbiasa menilai kompetensi siswa dengan menggunakan tes tulis. Padahal sebaik apa pun tes tulis tidak akan pernah mampu menilai seluruh kompetensi siswa pada suatu mata pelajaran. Oleh sebab itu, penggunaan teknik penilaian selain tes tulis mutlak perlu dikuasai oleh guru-guru. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan kompetensi siswa terhadap mata pelajaran. Pada tahap awal guru melakukan pengumpulan data, pengumpulan contoh, dan pencatatan amatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa. Selanjutnya guru membuat simpulan, pemaknaan, pengambilan keputusan berdasarkan data, contoh, dan hasil amatan. Akhirnya guru membuat laporan yang merupakan pensintesaan, penerjemahan, dan pengkomunikasian hasil penilaian. Penilaian memiliki beberapa manfaat. Penilaian memberikan umpan balik mengenai kemajuan belajar siswa. Selain itu, penilaian juga membantu guru untuk membuat keputusan-keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan siswa, dan perencanaan program pembelajaran selanjutnya. Oleh sebab itu, penilaian harus menjadi bagian tidak terpisah dari program pembelajaran itu sendiri. Sesi ini memperkenalkan berbagai teknik penilian yang sesuai dengan lingkup mata pelajaran. Peserta akan berlatih mengembangkan dan menggunakan rubrik penyekoran untuk mengumpulkan dan mencatat informasi tentang kemampuan siswa. Teknik-teknik Penilaian Untuk mengetahui kompetensi siswa, guru dapat melakukan penilaian dengan beberapa teknik. Teknik-teknik penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut. • penilaian kinerja, • penilaian sikap, • penilaian tertulis, • penilaian proyek, • penilaian produk, • penggunaan portofolio, dan • penilaian diri. Penerapan dari teknik-teknik penilaian tersebut diuraikan di bawah ini. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja siswa. Penilaian kinerja dilakukan melalui pengamatan. Kinerja yang dapat diamati seperti: bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan suatu alat, dan lain-lain. Alat pengamatan yang digunakan dapat berupa Daftar Cek atau Skala Rentang. Penilaian Sikap Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: komponen afektif (perasaan), komponen kognitif (keyakinan), dan komponen konatif (kecenderungan berbuat) . Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah: – Sikap terhadap subjek – Sikap positif terhadap belajar – Sikap positif terhadap diri – Sikap terhadap seseorang yang berbeda Teknik penilaian sikap dapat berupa: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta. Penilaian Tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Dalam mengembangkan instrumen penilaian ini, guru perlu mencermati kesesuian antara soal (materi) dengan indikator pada kurikulum. Selain itu, rumusan soal atau pertanyaan (konstruksi) harus jelas dan tegas. Rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat (bahasa) yang menimbulkan penafsiran ganda. Penilaian Proyek Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas (suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data) yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan siswa dalam menginformasikan subyek tertentu secara jelas Penilaian cara ini dapat dilakukan terhadap perencanaan, proses selama pengerjaan tugas, dan hasil akhir proyek. Dalam penilaian ini guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, kemudian menyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitiannya juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian ini dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek (checklist) ataupun skala rentang (rating scale) Penilaian Produk Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pada umumnya pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan penilaian. Penilaian Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk; Penilaian Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. Penilaian Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan. Penilaian Portofolio Penilaian Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karya siswa, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik, penelitian, dan lain-lain. Dalam mengembangkan penilaian portofolio, guru perlu melakukan hal-hal berikut. • Menjelaskan maksud penggunaan portofolio. • Menentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. • Mengumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap siswa dalam satu map/folder/wadah. • Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu • Menentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio siswa beserta pembobotannya bersama para siswa agar dicapai kesepakatan • Meminta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan • Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum memuaskan, memberi kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki lagi • Bila perlu, menjadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Penilaian Diri Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam menerapkan penilaian diri ini, guru perlu melakukan hal-hal berikut. • Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai • Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan • Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala rentang • Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri • Mendorong siswa supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar