.

Jumat, 01 Februari 2013

Lembar Kerja

BAGAIMANA MERANCANG LEMBAR KERJA/ LEMBAR TUGAS YANG BAIK? Pendahuluan Lembar kerja (LK) atau lembar tugas (LT) dimaksudkan untuk memicu dan membantu siswa melakukan kegiatan belajar dalam rangka menguasai suatu pemahaman, keterampilan, dan/atau sikap. Selain itu, penggunaan LK/LT dapat membantu mengarahkan pembelajaran sehingga lebih efisien dan efektif. Beberapa kenyataan menunjukkan LK/LT digunakan hampir di akhir suatu sesi, yaitu setelah guru menjelaskan suatu konsep/pemahaman, sehingga LK/LT lebih terasa sebagai ‘soal latihan’ atau bahkan sebagai ‘soal tes’ terhadap konsep yang telah dijelaskan guru. Pada saat siswa memahami suatu konsep, mereka tetap mengalami pembelajaran yang tidak mengaktifkan mereka; mereka hanya ‘menyimak’ penjelasan guru. Pertanyaan yang diajukan dalam LK/LT pun sering berupa pertanyaan yang kurang memicu siswa berpikir tingkat tinggi (menganalisis, mengevaluasi, atau, mengkreasi). Lembar kerja yang ada sering meminta siswa hanya mengisi ‘titik-titik’ dengan kata atau kalimat pendek; walaupun dalam pelajaran Bahasa Inggris, pengisian ‘titik-titik’ dalam LK/LT untuk beberapa hal masih diperlukan, misal untuk keperluan kosa kata baru. Lembar kerja/lembar tugas merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan merupakan sebagian ‘alat’ yang digunakan guru dalam mengajarnya. Oleh karena itu, LK/LT tidak dimaksudkan untuk mengganti guru. Guru masih memiliki peran, yaitu menjadikan suasana pembelajaran menjadi interaktif dengan cara mengatur agar hasil belajar siswa melalui LK/LT tersebut terkomunikasikan dan didiskusikan di antara para siswa; atau guru masih harus mengajukan pertanyaan tambahan kepada siswa yang berkemampuan lebih serta menyederhanakan pertanyaan bagi siswa yang berkemampuan di bawah rata-rata. Tidak setiap mengajar diperlukan LK/LT dalam bentuk lembaran. Pengertian LK/LT sebaiknya tidak terpaku pada ‘lembarannya’ melainkan pada isi, yaitu struktur yang ada pada LK/LT tersebut; sehingga bila tidak memungkinkan untuk memperbanyaknya, maka ‘isinya’ cukup ditulis di papan tulis bahkan jika singkat, isi LK/LT cukup dikemukakan secara lisan oleh guru. Struktur pokok LK/LT yang dikenalkan pada sesi ini terdiri dari INFORMASI/PERNYATAAN MASALAH dan PERTANYAAN/SURUHAN dan hanyalah salah satu bentuk dari sekian bentuk yang ada. Selanjutnya tiap mata pelajaran dapat mengembangkannya sesuai dengan karakter masing-masing mata pelajaran. PERTANYAAN dapat yang bersifat terbuka dan/atau yang bersifat membimbing (‘guided’). Karakter utama LK/LT yang diperkenalkan adalah LK/LT tersebut menyebabkan siswa memproduksi hasil karya asli (orisinal) Catatan untuk Fasilitator Komponen LK/LT yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan ’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb: •Informasi, hendaknya ‘menginspirasi’ siswa untuk menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa ‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa. Informasi dapat diganti dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret. •Pernyataan Masalah, hendaknya betul-betul menuntut siswa menemukan cara/strategi memecahkan masalah tersebut. •Pertanyaan/Perintah, hendaknya memicu siswa untuk menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi. Jumlah pertanyaan sebaiknya dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak seperti ‘hutan belantara’ sehingga menjadi beban baca bagi siswa. Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut hendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa sebagai tambahan bila diperlukan. Pertanyaan dapat bersifat terbuka atau membimbing (‘guided’). Sumber: Bahan Pelatihan DBE3 Jabar-Banten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar