KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan pendidikan adalah penerapan konsep, teori, dan paradigma kepemimpinan dalam lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan.

Hemphill ( 1958 ) menentukan urutan tahapan taksonomi kepemimpinan yang dapat dipergunakan untuk menilai dinamika kepemimpinan melalui unsure waktu, yaitu (1) kepemimpinan pencoba (2) kepemimpinan yang diterima (3) kepemimpina pelaksana (4) kepemimpinan yang efektif.

Kepemimpinan pendidikan terkait dengan peraturan yang berlaku pada organisasi pendidikan dan mengemban system dan palsafah Negara, karena para pelaksana pendidikan adalah orang-orang yang mengemban visi dan misi pendidikan yang berlaku di Negara yang besangkutan. Hal ini berlaku pula dalam Pendidikan Indonesia.

d. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar bagi peserta didik agar mereka dapat mengembangkan potensi dirinya dengan memiliki pengetahuan, keterampilan ,dan sikap yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Disekolah berlangsung proses pembelajaaran yang merupakan proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam suatu lingkungan belajar sehingga terjadi alih pengetahuan, dan keterampilan, serta pembentukan sikap.

Kepemimpinan pendidikan erat kaitannya dengan kepemimpinan kepala sekolah, bahkan dpat dikatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan ujung tombak bagi kepemimpinan pendidikan. Kepala sekolah memiliki dua peran penting yaitu peran administrative manajerial dan peran pengajaran.

Untuk dapat menjadi kepala sekolah yang efektif, seorang yang menjabat kepala sekolah perlu memiliki keterampilan administrative meliputi, (1) keterampilan teknis (2) keterampilan hubungan antar manusia(3) keterampilan konsepsional (4) keterampilan pendidikan dan pengajaran , dan (5) keterampilan kognitif.

Keterampilan kepala sekolah menjadi sangat penting dengan dilaksanakannya MBS dalam rangka otonomi pendidikan. Dengan demikian seorang kepala sekolah harus seorang yang tengguh yaitu cerdas, mampu memobolisasi, mengkoordinasi , dan menyerasikan seluruh sumberdaya yang ada atau harus diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan visi dan misi sekolah.