Pak Ahmad fadloli membuka pelajaran dengan menyapa “haloo”.
Anak-anak dengan serentak menjawab “kelas
7A yes IPA is the best”. Begitulah ciri khas pak Ahmad untuk membuat siswa
bersemangat dan berkonsentrasi terhadap pelajaran. Hari ini kita akan belajar
tentang “ekosistem” kata Pak Ahmad “kita
akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai tempat belajar”. Untuk memulai
kegiatan tersebut siswa-siswi berhitung
mulai dari satu sampai sepuluh, siswa dengan nomor yang sama bergabung menjadi
satu kelompok dan terbentuk sebanyak sepuluh kelompok. Setelah itu dilanjutkan
dengan pembagian tempat pengamatan dan pembagian lembar kerja (LK).
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, waktu
pembelajaran efektif, terjadi interaksi siswa dalam kelompok, siswa mendapatkan
konsep dari hasil kegiatan bukan hasil menghafal, maka Lk yang dirancang oleh
pak Ahamd berbeda dengan biasanya. Perbedaannya adalah LK dibagi menjadi lima
tahap kegiatan, dan dalam pelaksanaannya dilaksanakan tahap demi tahap.
Tahap pertama, siswa dalam kelompok
mempelajari lembar kerja pada kegiatan satu. “ Ada masalah pada kegiatan satu”
kata Pak Ahmad. semua siswa tidak ada
yang menjawab. Untuk memastikan bahwa siswa sudah memahami kegiatan yang akan
dilaksanakan, salah satu siswa ditunjuk untuk menceritakan kegiatan yang akan dilakukan. Hal tersebut dilakukan
agar siswa focus terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya siswa
keluar sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Tahap kedua, Diluar kelas siswa berada pada tempat pengamatan yang
berbeda-beda berdasarkan hasil pemilihan tempat pengamatan yang sudah
dilakukan. Dari sepuluh kelompok yang ada, terdapat empat kelompok mengamati
ekosistem yang ada di taman kelas, dua kelompok mengamati kebun sekolah, dua
kelompok mengamati kolam sekolah, dan dua kelompok mengamati sawah yang ada di
samping sekolah. Selama lima belas menit pengamatan, tidak kelihatan siswa yang
santai, semua serius dan semangat melakukan pengamatan dan mencatat, karena
setiap siswa diberikan tugas individu yang harus diselesaikan yang hasilnya
akan digabungkan dalam isian tabel
kelompok pada tahap berikutnya. Tiupan
peluit pak ahmad menandai waktu untuk pengamatan selesai, semua siswa dengan
semangat masuk ke kelas. Tahap ketiga,
Didalam kelas Siswa tetap semangat diskusi kelompok untuk menggabungkan hasil
pengamatan masing-masing anggota kelompok di tabel pengamatan kelompok yang
berisi nama tumbuhan dan hewan beserta jumlahnya. Selanjutnya mengisi tabel
dengan memisahkan hewan dan tumbuhan yang jumlahnya satu dan tabel yang
jumlahnya lebih dari satu. Dan mendiskusikan pertanyaan yang mengarahkan konsep
individu dan populasi.Tidak ada waktu untuk bermain karena kegiatan tersebut
dijadikan kompetisi untuk
menyelesaikan. Waktu menyelasaikan Lk sudah habis, selanjutnya setiap kelompok
diberkan selembar Koran bekas, spidol, lem dan lakban.Tahap keempat, Kegiatan berikutnya siswa menempelkan LK yang sudah
diisi diatas Koran bekas dan dibawahnya ditempelkan dua lembar kertas HVS kosong.
Selanjutnya makhluk hidup ditulis kembali dikertas kosong dan dlingkari dan di
lembaran berikutnya dituliskan benda tak hidup dan dilingkari dan kedua
lingkaran tersebut di hubungkan dengan tanda panah Selanjutnya adalah siswa membuat kesimpulan
dan hasilnya di tempel didinding kelas. Tahap
kelima, presentasi terhadap hasil kelompok pada tempat kelompok menempel
hasil karyanya.
Dengan LK yang dirancang
secara kreatif dan inonatif melalui lima tahapan tersebut, maka semua siswa
dalam kelompok terjadi interaksi yang
aktif untuk saling berbagi hasil pengamatan yang sudah didapatkan serta saling
bertukar pendapat untuk menyelesaikan kegiatan pada LK. Selain itu dengan
rancangan LK tersebut efektifitas waktu dapat lebih optimal dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Dari
hasil presentasi kelompok menunjukkan bahwa
siswa dapat mengkreasi konsep ekosistem dengan kalimat
masing-masing bukan dari hasil hapalan
atau menulis dari buku pake
Tidak ada komentar:
Posting Komentar