.

Senin, 01 Oktober 2012

Belajar Aktif

 
BElajar Aktif:
Apa, Mengapa, DAN Bagaimana?
 Pendahuluan

“Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”

(Permen Diknas Nomor 41, tahun 2007: Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah)

Sejalan dengan hal itu, Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam Temu Nasional di Jakarta, 29 Oktober 2009, mengatakan:

“Saya minta Menteri Pendidikan Nasional untuk mengubah metodologi belajar-mengajar yang ada selama ini. Sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah jangan hanya gurunya yang aktif , tetapi harus mampu membuat siswanya juga aktif”
   
Akal sehat pasti tidak akan menyangkal pesan dari kedua pernyataan di atas mengingat pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan kemampuan berimajinasi. Kedua hal tersebut merupakan ‘bahan dasar’ bagi tumbuh kembangnya kreativitas yang dibutuhkan manusia dalam hidupnya agar bertahan; dan kedua hal tersebut hanya mungkin tumbuh subur dan berkembang dalam suasana pembelajaran seperti yang dipesankan oleh kedua pernyataan di atas.

Keinginan kita untuk melahirkan generasi yang kritis, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab hampir mustahil diwujudkan selama pembelajaran di sekolah lebih bersifat proses ‘pemberitahuan’ guru kepada siswa. Guru menceramahkan ilmunya, dan siswa mencatat, menghafal, dan mengatakannya kembali pada saat ulangan/uijian.

Sebaliknya, pembelajaran aktif lebih menciptakan suasana belajar yang mengembangkan berbagai potensi siswa antara lain rasa ingin tahu dan berimajinasi untuk selanjutnya berbuah kreativitas.
(Sumber: Bahan TOT Nasional Karakter Budaya Bangsa, Ekonomi Kreatif, dan Kewirausahaan)





 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar